Liputan Sumbawa | Sumbawa Besar NTB | Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut membuat lebih dari 2.000 orang mengungsi, sekolah diliburkan dan bandara ditutup.
Menurut laporan PVMBG, gunung yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl, mengalami peningkatan aktivitas sejak awal Desember 2023. Ketika pergantian tahun, statusnya naik menjadi ‘Siaga’ di mana masyarakat diperingatkan tidak melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari pusat erupsi.
Maka dari itu, Mahasiswa NTT- Sumbawa yang sedang menempuh perguruan tinggi di tanah SAMAWA (SUMBAWA) mengelar aksi peduli sesama ” Pengalangan Dana Untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi” untuk membantu meringankan beban mereka yang tertimpa musibah.
Koordinator aksi kemanusiaan tersebut adalah Badaralullah Daud sapaan Muluk Selaku KETUM IKMAN – SUMBAWA, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga yang mengalami musibah Erupsi Gunung Lewotobi. Kami akan melakukan aksi kemanusiaan selama dua hari. Aksi hari pertama terpusat di Lampu Merah Roberto Jl. Hasanudin No.20a, Bugis, Kec. Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Bar.,” kata Korlap. pada tanggal 5/1/2024.
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang mendapat musibah Erupsi Gunung Lewotobi beberapa waktu lalu agar dapat memberikan keringanan beban. Saat ini mereka sedang membutuhkan bantuan dan perhatian dari berbagai pihak.
Diantaranya, seperti yang dilakukan para Mahasiswa Nusa Tenggara Timur yang sedang menempuh perguruan tinggi di Sumbawa. Sejak beberapa hari lalu, penggalangan dana bagi membantu Erupsi Gunung Lewotobi dengan turun ke jalan ini, kami lakukan.
Sejak, Jumat (5/1/2024) kemarin Aksi Kemanusiaan bagi membantu korban Erupsi Gunung Lewotobi, telah kami lakukan. Seluruh dana yang terkumpul ini nantinya akan kami salurkan langsung ke pihak korban Erupsi Gunung Lewotobi,’ ujar Fikram Selaku SEKJEND IKMAN – SUMBAWA‘, saat ditemui disela-sela Aksi Kemanusiaan, jumat (5/1/2024) kemarin.
Aksi Kemanusiaan yang kami lakukan ini, merupakan bentuk kepedulian kami terhadap musibah yang diderita saudara-saudara kami. Di saat Aksi Kemanusiaan,. Hujan pun turun membasahi kami dan kami tetap melanjutkan Aksi Kemanusiaan, karena kata Fikram Selaku SEKJEND IKMAN – SUMBAWA, Hujan hanya membasahi bukan menghalangi kami untuk tetap berbuat kebaikan. Mudah-mudahan dengan upaya dan sumbangan yang kami berikan ini, turut meringankan penderitaan mereka,’ Ale Rasa Beta Rasa, Katong Samua Basodara ujar Fikram‘. KTR Fkr