Single News

Jalan Belum Diurus Pemerintah, Jenazah Warga Matemega Ditandu ke Kampung Halaman

Sumbawa Besar–Kondisi akses jalan menuju dusun Mate Mega di Desa Marente, Kecamatan Alas, Sumbawa, NTB, betul-betul belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Dampaknya sangat terasa bagi warga setempat terutama di musim hujan. Baru-baru ini, seorang warga harus ditandu secara bergotong royong ke Puskesmas Alas untuk mendapat penanganan medis karena sakit keras.

Hal itu terjadi karena tidak adanya jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat atau mobil ambulance untuk menjemput pasien. Maka terpaksa pasien harus ditandu sampai ujung jalan beraspal kemudian dibawa ke Puskesmas Alas.

Senin (20/01/2025), dini hari, warga bernama Atun ternyata menghembuskan nafas terakhir di RSUD Sumbawa setelah dirujuk dari Puskesmas Alas. Jenazah Atun lalu dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Mate Mega.

Sama seperti proses evakuasi ke Puskesmas beberapa hari sebelumnya, jenazah Atun harus ditandu oleh masyarakat, TNI dan Polri dipimpin Kepala Desa setempat–Khaeruddin.

Kondisi jalan menurut Kades memaksakan warganya harus menandu jenazah Atun. Bukannya tutup mata dengan situasi ini, Kades telah berbeda kali menemui pihak terkait untuk menyuarakan kebutuhan warga Mate Mega.

“Kami bahkan menemui pak Johan Rosihan di DPR RI untuk minta bantuan agar jalan ke Mate Mega bisa diperhatikan atau diaspal,” kata Kades Marente.

Liputan Sumbawa kemudian menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi NTB, Julmansyah, S.Hut.

Menurut bang Jul sapaannya, bahwa sebenarnya akses jalan Mate Mega masuk di dalam kawasan hutan lindung. Untuk perubahan atau usulan menjadi akses jalan ke Mate Mega harus ada permintaan dari Pemda Kabupaten Sumbawa ke Pemprop.

“Harus ada usulan dari Pemda Kabupaten Sumbawa ke Pemerintah Propinsi,” kata Jul singkat. (LPS)

Share Now