Single News

Pemdes Labuhan Burung Luncurkan Program Sekolah Gratis untuk Anak Kurang Mampu

Sumbawa Besar–Pemerintah Desa (Pemdes) Labuhan Burung menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan dengan meluncurkan program sekolah gratis bagi anak-anak yang kurang mampu namun memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan.

Program ini resmi dimulai setelah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemdes Labuhan Burung dan SMKN 1 Buer pada 3 Desember 2024 lalu, bertempat di ruang kerja Kepala Desa.

Melalui kerja sama ini, Pemdes Labuhan Burung akan menanggung biaya pendidikan sebanyak 10 orang siswa dari kalangan ekonomi lemah, khususnya dalam bentuk pembebasan uang komite sekolah selama masa belajar mereka di SMKN 1 Buer.

“Program ini mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2025. Harapannya, dapat membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak yang memiliki kemauan besar untuk sekolah namun terkendala biaya,” ujar Kepala Desa Labuhan Burung, Iwan Iskandar Putra.

Pemilihan SMKN 1 Buer dengan alasan bahwa latar belakang ekonomi keluarga siswa yang kurang mampu dan akses ke sekolahnya dekat dengan tempat tinggal siswa maka akan mengurangi biaya transportasi sehari.

Cara ini adalah strategi Pemdes Labuhan Burung untuk membangun Kecamatan Buer.

Komunikasi awal ini dengan pihak SMKN 1 Buer. Namun tidak menutup kemungkinan akan dibuka juga komunikasi yang sama oleh Pemdes Labuhan Burung ke SMA/Sederajat yang mana akan ditargetkan santri atau yang mondok di pesantren sesuai dengan postur anggaran yang ada.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Buer, Adirman, S.Pd., M.Inov., mengapresiasi inisiatif luar biasa ini.

“Kami sangat mengapresiasi program yang dicanangkan oleh Pemdes Labuhan Burung. Ini program yang sangat spektakuler menurut kami. Semoga kepala desa lain juga bisa mengambil langkah serupa,” ungkapnya.

Selain pembebasan biaya komite, kebutuhan lainnya seperti biaya magang dan keperluan pribadi siswa tetap menjadi tanggung jawab orang tua, namun proses pembayarannya akan dimudahkan melalui sistem cicilan.

Langkah inovatif ini diharapkan menjadi contoh positif bagi desa-desa lain dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas melalui sektor pendidikan. (LP)

Share Now