Sumbawa Besar–Netizen kembali mengeluhkan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat I dalam hal ini Puskemas Lopok di Kecamatan Lopok.
Akun Facebook Alen Lopok, memposting di media sosial facebook yang bertuliskan seperti di bawah ini:

Kpd yth Bapak kadis kesehatan Kab sumbawa : kami masyarakat Bagetango ds lopok malaporkan kejadian di IGD PUSKESMAS LOPOK yg sangat melukai hati keluarga kami saat mengantar keluarga kami yg sakit ke IGD ternyata tak ada satupun perawat yg hadir di dlm ruangan IGD sehingga pasien menghembus nafas terakhir nya tidak ada perawat yg menolong nya . kami sangat kecewa sama pelayanan pihak puskesmas LOPOK .kejadian semacam ini sangat sering terjadi di ruangan IGD PUSKESMAS LOPOK . kami berharab kpd YTH BAPAK BUPATI SUMBAWA agar dpt meninjau kinerja para pegawai yg bertugas di IGD PUSKESMAS LOPOK mlm ini , saya pribadi betanggung jawab atas RUNGAN ADE KAJI SANAPAT LAKO SIA . semoga kejadian ade kna pg keluarga kami ta nomo gama sia alami ning sia gama.
Postingan tersebut mendapat berbagai respon dari netizen lain dan Pemda Kabupaten Sumbawa, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaedi, kepada media ini mengatakan pihaknya sangat menyayangkan hal ini terjadi, siapapun tidak menginginkan hal ini terjadi.
Pihaknya kemudian merilis keterangan pers di akun Facebook Dinas Kesehatan Sumbawa, pada Selasa (17/04/ 2025)
Berikut isi keterangan pers yang Liputan Sumbawa kutip dari laman Facebook Dinas Kesehatan Sumbawa.
Menanggapi informasi yang beredar di media sosial mengenai pelayanan di UGD Puskesmas Lopok, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa memandang perlu memberikan klarifikasi agar masyarakat memperoleh gambaran yang jelas dan seimbang.
Pada tanggal 16 April 2025 malam, pasien atas nama Ny. F (66 tahun) datang ke UGD Puskesmas Lopok dengan keluhan sesak napas, batuk, mual, dan muntah. Petugas medis yang bertugas langsung melakukan penanganan sesuai standar, termasuk pemberian oksigen dan obat-obatan berdasarkan instruksi dokter jaga. Saat kondisi pasien memburuk, Puskesmas segera mengupayakan rujukan ke RS Manambai Abdul Kadir. Namun, karena keterbatasan kapasitas tempat tidur di IGD rumah sakit tersebut, proses penerimaan pasien harus menunggu. Dalam rentang waktu tersebut, kondisi pasien terus menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.27 WITA, meskipun telah dilakukan tindakan resusitasi.
Pada pagi harinya, 17 April 2025, pasien lain, Tn. M (65 tahun), datang dengan keluhan serupa. Setelah mendapat tindakan awal dan dilakukan koordinasi rujukan, pasien diterima oleh RS AMF Sumbawa. Namun, dalam perjalanan, kondisi pasien memburuk dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di IGD rumah sakit.
Kami memahami duka yang dialami keluarga dan turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Peristiwa ini tentu menjadi perhatian serius kami. Perlu kami sampaikan bahwa sistem rujukan pasien dari Puskesmas ke rumah sakit wajib terlebih dahulu memastikan kesiapan rumah sakit tujuan, seperti ketersediaan tempat tidur dan tenaga medis, demi keselamatan dan kelayakan penanganan pasien. Proses ini merupakan bagian dari prosedur untuk menjamin pelayanan yang terbaik bagi pasien.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa terus melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap sistem layanan, khususnya dalam hal koordinasi rujukan medis. Kami berkomitmen memperkuat sinergi antar fasilitas kesehatan agar pelayanan darurat dapat semakin cepat, tanggap, dan terintegrasi.
Kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan masukan dari masyarakat. Setiap saran menjadi bagian penting dari upaya bersama dalam membangun layanan kesehatan yang lebih baik ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
Junaedi, S.Si.,M.Si.,Apt