Single News

Di Hadapan Milenial, Jarot-Ansori:” Yang Muda, Menentukan Arah”

Sumbawa Besar–Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa–Ir. Syarafuddin Jarot dan Drs. Mohamad Ansori (Jarot-Ansori), hadir di tengah-tengah Milenial dalam acara bertema “GASPOL: Ngobrol Asik Pake Logika”, pada Selasa malam (24/9/2024). Dihadiri lebih dari 100 anak muda.

Perbincangan politik yang diinsiasi dari Simpul Pemuda tersebut, sukses menjadi wadah bagi keresahan anak muda Sumbawa terhadap arah daerahnya ke depan. Diskusi berlangsung hangat di Cafe Mie Time Sumbawa, dihadiri lebih dari 100 anak muda yang datang dengan antusias untuk berdiskusi dengan pasangan calon pemimpin Sumbawa, Jarot-Ansori, yang akan maju di Pilkada mendatang.

Diskusi berlangsung hangat dengan pertanyaan-pertanyaan dari anak muda yang bertujun untuk melihat gagasan Jarot-Ansori dalam melihat permasalahan di Sumbawa.Keresahan anak muda ini ada pada berbagai lini, mulai dari ekonomi, sosial, infrasturktur, jaringan komunikasi hingga pada keperihatinan terhadap penggiat budaya lokal.

Permasalahan masyarakat adat, kesulitan menemukan lokasi olahraga, dan tata ruang kota juga menjadi sorotan utama dalam obrolan tersebut.

Salah satu anak muda, Galif membuka diskusi dengan menanyakan tentang perlindungan hak masyarakat adat di Sumbawa.

Baik Jarot maupun Ansori menjawab dengan memberikan pandangan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan satu pihak saja (pemerintah).

“Legalitas dari hak adat di Sumbawa masih menjadi permasalahan. Namun, masa depan Sumbawa ada di tangan milenial. Hak-hak rakyat dijamin oleh UU, akan ada tinjauan atau akan dikaji ulang jika memang bisa dibuktikan secara aturan. Peran anak muda sangat dibutuhkan untuk melihat permasalahan ini tidak hanya dari satu kacamata,” terang Ansori.

Permasalahan sarana olahraga juga menjadi topic dalam diskusi tersebut.

Anya mengungkapkan kesulitan menemukan lokasi olahraga dan kurangnya bantuan dari Dispora.

“Tarif bayar untuk sarana olahraga masih jadi keresahan, padahal potensi unggul anak muda Sumbawa juga banyak di olahraga. Sarana olahraga sepertinya menjadi PR bagi Bapak jika nanti terpilih menjadi pemimpin,” keluh Anya.

Jarot Memberikan padangan dan solusi bahwa KONI bisa meningkatkan perannya, dengan support dari pemerintah, seperti menyiapkan anggaran yang lebih terstruktur.

“Bisa dengan menyiapkan anggaran melalui KONI. Saya juga senang kalau ada turnamen olahraga, nanti bisa kita usulkan agar ada Bupati Cup, semua cabor kita rangkul.” tegas Jarot.

“Kejadian miris saat tim sepak bola Sumbawa yang terkendala biaya, ini tidak boleh terjadi lagi di zaman sekarang,” tutupnya.

Ansori menambahkan pentingnya pelayanan dan pemeliharaan sarana olahraga.

“Sarana harus diperbaiki agar semangat olahraga ini tidak padam. Industri olahraga harus digagas. Fasilitas olahraga ini memang menjadi PR. Apalagi akan menghadapi PON 2028 tentu harus dipersiapkan dari sekarang. Pembinaan rutin dari dana aspirasi bisa menjadi solusi,” terangnya.

Nindi, salah satu anak muda Maronge juga menanyakan tentang tata ruang kota, terutama permasalahan air bersih dan sampah.

Jarot memberikan pandangan bahwa perlu riset dan kajian bersama teknisi tentang bagaimana pipa dan sumber mata air ini mencukupi jumlah penduduk Sumbawa saat ini.

“Menambah mata air seperti bendungan Kerekeh akan menambah debit air. Jemput anggaran untuk memperbaiki sumber dan pipa induk adalah salah satu solusinya,” ungkap Jarot.

Permasalahan sampah juga tidak luput dari pembahasan. Jarot memberikan contoh Taman Kerato yang menjadi tempat buang sampah.

“Itu miris juga, kita harus tata tempat itu agar bisa menjadi tempat olahraga, tempat UMKM,” Ansori menambahkan bahwa tata kota yang indah perlu perhatian serius.

“Lampu jalan juga menjadi atensi tentang tata kota ini, termasuk drainase” ujar Ansori.

Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih empat jam tersebut, berlangsung secara teratur dan santai, Jarot dan Ansori memberikan pandangan-pandangan baru kepada anak muda bahwa permasalahan di Sumbawa sangat kompleks dan perlu pendekatan yang tepat untuk menyelesaikannya.

Jarot dan Ansori sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Penggagas acara, Rahmad, menyatakan bahwa melihat antusiasme anak muda terhadap penentuan pemimpin Sumbawa, maka GASPOL memang perlu diselenggarakan lagi. (Lps)

Share Now