Labuhan Burung, Sumbawa, 23 Mei 2025– Kepala Desa Labuhan Burung, Iwan Iskandar Putra, menyampaikan keluhan warga terkait kelangkaan dan melonjaknya harga gas elpiji 3 kilogram yang kini tembus hingga Rp50.000 per tabung di tingkat pengecer. Kondisi ini dinilai sangat memberatkan, terutama bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga.
“Di desa kami ada lima pangkalan resmi. Kami sudah bersurat agar mereka tidak menjual di atas HET. Tapi anehnya, justru pengecer yang tidak memiliki kontrak dengan agen menjual dengan harga selangit,” ujarnya.
Menurut Iwan, kondisi ini telah berlangsung lebih dari dua minggu tanpa ada solusi. Ia juga menyesalkan lemahnya pengawasan distribusi gas bersubsidi serta minimnya respons dari Pertamina.
“Kalau kami tanya ke Pertamina, jawabannya cuma dilempar ke BPM. Kami tidak tahu harus ke mana lagi,” tambahnya.
Ia mengingatkan pemerintah daerah, khususnya Bupati Sumbawa, untuk segera turun tangan sebelum gejolak di masyarakat semakin meluas seperti yang pernah terjadi di desa-desa lain.
“Jangan sampai ada demo warga ke kantor desa hanya karena gas melon. Itu akan menyulitkan semua pihak,” tegas Iwan.
“Jangan sampai kejadian di desa-desa lain terulang di sini. Warga bisa saja demo ke kantor desa. Ini sangat meresahkan,” tegas Iwan.
Kepala desa berharap melalui media, pemerintah segera turun tangan dan menertibkan pendistribusian gas subsidi agar kembali tepat sasaran. (LP)