Desa Mungkin, Orong Telu, 23 Mei 2025–Di tengah keterbatasan dan keterisolasian yang selama ini membungkus wilayah-wilayah terpencil di Pulau Sumbawa, secercah harapan kembali menyala.
Kepala Desa Mungkin, Kecamatan Orong Telu, Darwin, dengan suara lantang menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.
Dalam pernyataan sikapnya, Darwin mengungkapkan betapa infrastruktur dasar di desanya masih jauh dari layak.
“Kami di Desa Mungkin hidup dalam keterbatasan. Jalan rusak, listrik tidak stabil, layanan kesehatan dan pendidikan sangat minim. Jika bukan karena keteguhan hati, mungkin kami sudah menyerah,” ujarnya.
Darwin meyakini, jika Pulau Sumbawa menjadi provinsi sendiri, perhatian terhadap desa-desa di pelosok seperti Mungkin akan lebih besar.
“Selama ini kami seperti anak tiri. Jarak antara pusat pemerintahan provinsi di Mataram dengan desa kami tidak hanya terukur dengan kilometer, tapi juga dengan perhatian yang nyaris tak sampai,” tambahnya.
Ia menggambarkan betapa beratnya masyarakat mengakses layanan dasar. Jalan setapak dan medan curam menjadi teman sehari-hari.
“Satu mobil ambulans bisa saja tak sampai kalau hujan turun deras. Bayangkan bagaimana kami membawa orang sakit atau ibu melahirkan dalam keadaan darurat,” katanya haru.
Darwin berharap, dengan terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa, pembangunan tidak hanya berpusat di kota-kota besar, melainkan benar-benar merata hingga ke pelosok.
“Kami butuh sentuhan. Butuh kehadiran negara lebih dekat. PPS adalah jalan menuju itu,” tegasnya.
Dengan semangat membara, Darwin menutup pernyataannya: “Kami tidak meminta lebih. Kami hanya ingin diperlakukan adil sebagai bagian dari Indonesia. PPS bukan sekadar mimpi—ini adalah harga diri dan masa depan kami.”