Single News

Menakar 100 Hari Pertama Jarot–Ansori: Kinerja Positif, Infrastruktur Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Sumbawa Besar, 4 Juni 2025–MY Institute, lembaga penelitian dan konsultan yang fokus pada riset sosial-politik, merilis hasil survei evaluatif terhadap 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa perioden 2025-2029, Jarot–Ansori.

Dipaparkan oleh Yadi Satriadi selaku peneliti MY Institute, survei dilakukan pada 22–28 Mei 2025 dengan melibatkan 400 responden dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Survei menggunakan metode Double Sampling, yakni pengambilan sampel dari responden survei tatap muka sebelumnya yang memiliki nomor telepon, lalu diwawancarai ulang secara acak melalui metode stratified random sampling. Margin of error survei ini ±5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Distribusi responden disesuaikan dengan sebaran penduduk dan data pemilih tetap KPU, sehingga representatif secara wilayah, usia, dan gender. Prosedur quality control juga diterapkan ketat oleh tim MY Institute, termasuk perekaman wawancara dan pengawasan langsung oleh supervisor lapangan.

Paparan selanjutnya oleh Miftahul Arzak selaku direktur MY Institute menunjukkan bahwa sebanyak 69% masyarakat telah mendengar visi-misi Jarot–Ansori “Sumbawa Unggul, Maju dan Sejahtera”, namun hanya 52,8% yang menilai penyebarannya telah dilakukan secara baik. Mayoritas masyarakat justru mendapatkan informasi program pemerintah dari media sosial seperti Facebook (71%), Instagram (31,5%), dan WhatsApp Groups (30%). Hal ini menunjukkan bahwa media sosial kini menjadi jalur utama komunikasi publik, menggantikan media cetak maupun tatap muka.

Terkait persepsi terhadap kinerja, publik memberikan respons beragam. Dalam hal pelayanan publik, 43,8% responden menilai terjadi peningkatan selama 100 hari pertama. Namun, 56,2% menyatakan belum merasakan perubahan signifikan. Meski demikian, akses terhadap informasi program daerah dianggap cukup baik oleh 54,2% masyarakat.

Sektor pelayanan kesehatan mendapat penilaian positif tertinggi, dengan 60,2% masyarakat menyatakan kualitas layanan membaik. Program bantuan sosial juga dinilai tepat sasaran oleh 59% masyarakat, sedangkan dukungan terhadap UKM mendapat apresiasi dari 62,5% masyarakat. Ini menjadi indikasi bahwa beberapa program prioritas mulai dirasakan dampaknya oleh warga.

Namun, penilaian terhadap infrastruktur masih terbagi hampir seimbang. Sebanyak 47,4% menilai telah terjadi perbaikan, sementara 47,8% menyatakan belum melihat adanya progres nyata. Bahkan, isu infrastruktur muncul sebagai masalah paling mendesak yang harus segera diselesaikan, disusul lapangan pekerjaan dan sektor pertanian.

Secara umum, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jarot–Ansori mencapai 59,7%. Lebih menggembirakan lagi, 77,7% masyarakat menyatakan optimisme bahwa pasangan ini mampu membawa Kabupaten Sumbawa menuju arah yang lebih baik.

Harapan yang tinggi ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan program-program strategis di masa mendatang.
Melalui rilis ini, MY Institute menegaskan bahwa hasil survei bukan sekadar penilaian, tetapi refleksi atas harapan publik yang perlu direspons dengan kebijakan nyata. Miftahul Arzak menutup pemaparannya dengan pesan, “Pemerintahan yang kuat bukan hanya dilihat dari angka puas, tetapi dari keberaniannya menanggapi kritik, memperbaiki yang kurang, dan membangun kepercayaan melalui kerja nyata.”

Share Now