Liputan Sumbawa | NTB 24/3/24 | Bupati Bima dua periode, Indah Damayanti Putri (IDP) digadang maju di Pemilihan Gubernur (Pil/gub) NTB sebagai calon wakil gubernur. Ia disebut-sebut akan mendampingi Suhaili FT, mantan Bupati Lombok Tengah dua periode.
Muncul juga wacana, IDP akan mendampingi Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri (LPB). Bahkan, santer pula kabar yang ingin pasangkan ia dengan Lalu Muhammad Iqbal, mantan Dubes RI di Turki. Kini, Iqbal menjadi Juru Bicara Kementerian Luar Negeri.
Kabar “kawin silang” Suhaili dengan IDP, saya anggap tes ombak Golkar di Pilgub NTB mendatang. Tidak efektif. Bahkan tidak strategis dalam konteks elektoral. Pasalnya, realistis. Kedua tokoh ini sama-sama Golkar. Meski bisa juga disebut mewakili dua pulau yang menyatukan NTB sebagai wilayah provinsi. Yakni, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Karena itu, saya semakin yakin, sedikit kemungkinan Suhaili dan IDP berlanjut dalam satu paket di Pilgub. Termasuk dengan beberapa sosok lain yang santer ingin maju di kontestasi lima tahunan itu.
Suhaili cocok berkolaborasi dengan HW. Musyafirin, asal Pulau Sumbawa, tokoh politik yang juga Bupati Sumbawa Barat. Mereka efektif saling menguatkan bila sepakat berpasangan. Dan saat ini, jejaring Musyafirin sedang berproses di Pulau Sumbawa, khususnya di Bima dan Dompu.
Dengan Partai Golkar menang lagi di Pileg NTB meraih 10 kursi dan berhak menduduki posisi Ketua DPRD NTB jilid 2, semakin memperkuat sinyal politik untuk Suhaili sebagai calon gubernur berpasangan Musyafirin, kader PDI Perjuangan.
Meskipun kemenangan itu hasil kerja kolektif semua elemen Golkar. Tapi, tak lepas dari tanggung jawab Suhaili, sesuai surat penugasan dari DPP yang ditanda tangan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.
Salah satu isi surat penugasan tersebut, untuk membantu kemenangan Pilpres yang diusung Partai Golkar, yakni Prabowo-Gibran di Provinsi NTB. (Bersambung ke episode 3). (KTR/AgrN)