Liputan Sumbawa | Mataram NTB | Telah terjadi penemuan mayat yang diduga gantung diri, dengan respon cepat Polsek Ampenan Polresta Mataram Polda NTB melakukan evakuasi pengecekan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Jalan Saleh Sungkar Gang tengiri Lingkungan Telaga Mas Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Senin, (08/05/2023)
Kapolresta Mataram melalui Kapolsek Ampenan AKP Faisal Apriadi SH membenarkan peristiwa tersebut bahwa pada hari Senin 08 Mei 2023 sekitar pada pukul 17.30 wita yang diawali dari informasi masyarakat telah ditemukan seorang mayat laki-laki karena gantung diri.
Kemudian setelah mendengar informasi tersebut, KA SPK Polsek Ampenan bersama 3 personel piket fungsi dan Bhabinkamtibmas langsung mendatangi TKP bertempat di Jl. Saleh Sungkar Gang tengiri Lingkungan Telaga Mas Kelurahan Bintaro, kata Kapolsek
Kapolsek menjelaskan menurut keterangan saksi F, Perempuan, 37 tahun, alamat Tanjung Karang yang merupakan adik korban sekitar pukul. 17.30 wita, saksi datang ke TKP untuk.mengantar anaknya mengaji.
Selanjutnya sekitar 17.30 wita setelah selesai sholat saksi duduk diteras rumah bersama orang tuannya dan saudara tiba – tiba saksi bersama beberapa keluarga mencium bau bangkai, setelah mengetahui hal tersebut ibu saksi menyuruh saksi untuk mengecek kakaknya karena beberapa hari ini tidak keluar rumah, terang AKP Faisal
Oleh karena itu saksi F langsung menggedor pintu rumah korban karena tidak direspon saksi mencoba membuka pintu yang kebetulan tidak terkunci setelah pintu terbuka saksi mengecek ke dalam kamar namun tidak ada.
Kemudian saksi mengecek ke dapur dan ternyata saksi melihat korban duduk dilantai dengan posisi setengah jongkok dalam kondisi sudah meninggal dunia dengan badan sudah menghitam serta mulut mengeluarkan cairan disekitar wajah, karena merasa kaget saksi langsung keluar meminta bantuan kepada keluarga disekitar TKP, jelas AKP Faisal
Korban yang diketahui berinisial MK, Laki-Laki, 43 tahun, Bintaro, Ampenan yang bekerja sehari sebagai buruh harian lepas kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi dan berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polresta Mataram untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pungkasnya (Jr)