Single News

Sekolah Ini Sulap Sampah Jadi Kursi Literasi

Liputan sumbawa | Sumbawa Besar NTB | SDN Selang di Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, menyulap sampah botol plastik menjadi kursi literasi atau yang dikenal dengan istilah ecobrik.

“Salah satu bentuk kepedulian kita SD Negeri Selang terhadap lingkungan yaitu mengurangi pencemaran sampah plastik dengan inovasi SaPa Bu Eco ( Sampah Plastik Membuat Ecobrik ). Hari ini sudah berada pada angka 400-500 Kg sampah plastik yang mampu kita kurangi melalui pembiasaan satu siswa satu botol ecobrick setiap hari Sabtu,” ungkap Kepala SDN Selang, Abdul Azis, S.Pd.

Menurutnya, bahwa dari gerakan itulah akhirnya dijadikan bangku literasi yang dalam satu bangku menggunakan 19 botol ecobrik. Nantinya bangku ecobrik yang dinamakan bangku literasi dimanfaatkan untuk tempat duduk anak anak di saat kegiatan di luar kelas seperti kegiatan Kamis Mengaji Serentak (Inovasi KaJiTa), kegiatan Literasi Alqur’an, dan kegiatan lainnya.

Tentu kata Azis, ini keren karena secara konsisten dan kontinyu pihaknya lakukan di SD Negeri Selang sebagai sekolah Adiwiyata Kabupaten Sumbawa yang siap lanjut sebagai calon sekolah Adiwiyata tingkat provinsi NTB 2025.

“Konsepnya sederhana sekali karena apa yang kita lakukan adalah menggunakan barang dan bahan bekas dari sampah lingkungan terutama dari sampah plastik yang ada di rumah anak anak,” ujarnya.

Dia menambahkan para orang tua ikut hadir dalam membantu anak anaknya di rumah baik dari mengumpulkan dan atau membuatnya sehingga konsep pembiasan positif akan hadir dalam penanaman karakter anak anak dengan adanya peran orang tua secara lansung.

Menurut Ace sapaan akrabnya sederhana saja, sebuah perjalanan yang kontinyu dan terukur mampu menghasilkan karya nyata untuk kemaslahatan yang bermanfaat bagi hajatan peserta didik. Semuanya tidak dihasilkan secara instan tapi ada proses yang panjang dari sebuah langkah awal dengan membentuk dan membangun komunikasi aktif.

Capaian ini tentu menghadirkan kebahagiaan bagi semua kita keluarga besar sekolah yang sudah yakin untuk memulainya secara aktif dalam mendukung sebuah kolaborasi yang awalnya lebih pada karakter peduli lingkungan tapi secara perlahan menjadi produk daur ulang yang penuh manfaat.

“Terima kasih semua pihak yang sudah ikut mengambil bagian dalam inovasi kami “SaPa Bu Eco ” (Sampah Plastik Membuat Ecobrik).
Hari ini adalah sebuah capaian yang telah terukur untuk menjadi indikator kita terus bergerak dan berinovasi secara bersama sama,” tutupnya. (LPS).

Share Now