Oleh : Arafah Sulaiman Sang, Hasnawati Umar, Gamariah, Claudino Riski Guntoro.
Sumbawa Besar. Tiu Pasai: Keindahan Tersembunyi di Desa Lape. Pada tanggal 23 Mei 2024, Tim Program Merdeka Desa Lape melakukan kunjungan berkesan ke Tiu Pasai, sebuah permata tersembunyi di Desa Lape. Didampingi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kepala Dusun Lape Atas, tim yang terdiri dari Arafah Sulaiman Sang, Hasnawati Umar, Gamariah, dan Claudino Riski Guntoro menjelajahi keindahan alam yang masih perawan dan kaya akan nilai sejarah ini.
Desa Lape, terletak di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dikenal sebagai Desa Wisata SAPITU LAPE. Desa ini menawarkan pesona alam menakjubkan dengan lingkungan yang masih sangat alami. Keberagaman budaya, kuliner khas, dan kreativitas masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui pengolahan sampah menambah daya tarik desa ini.
Pesona Tiu Pasai
Tiu Pasai, sebagai salah satu daya tarik utama, menawarkan pemandangan alam yang memukau. Dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rindang dan bebatuan unik, tempat ini memberikan kesan alami yang jarang ditemukan di tempat lain. Selain itu, Tiu Pasai memiliki nilai sejarah yang kuat, menjadikannya destinasi menarik bagi para wisatawan.
Perjalanan menuju Tiu Pasai memakan waktu sekitar 20 menit dari pusat Kecamatan Lape. Akses menuju lokasi ini melewati jalan tani yang membelah persawahan dan menawarkan pemandangan alam pegunungan yang indah, menambah pengalaman tersendiri bagi para pengunjung. Wisata SAPITU LAPE sangat cocok bagi yang ingin melakukan kegiatan hiking. Hiking tidak hanya menyegarkan pikiran tetapi juga memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan kekuatan otot, kesehatan jantung, dan keseimbangan tubuh. Manfaat hiking secara umum juga mencakup peningkatan kesehatan mental, penurunan stres, dan kesempatan menikmati keindahan alam secara langsung.
Kekayaan Budaya dan Kuliner
Desa Wisata SAPITU LAPE kaya akan seni dan budaya. Pengunjung dapat menikmati permainan alat musik tradisional seperti “Sarune” dan “Gong Genang,” yang dipadukan dengan tarian tradisional. Hal ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan pengalaman budaya mendalam. Selain itu, kuliner khas Sumbawa, “Sepat,” disajikan untuk memberikan kenikmatan rasa yang khas, membuat kunjungan ke desa ini semakin berkesan.
Program Merdeka Desa Lape
Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa yang tergabung dalam Program Merdeka Desa Lape menjalankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa ini. Melalui program ini, mahasiswa dari berbagai program studi seperti Teknik Sipil, Teknologi Industri Pertanian, Bioteknologi, dan Peternakan bekerja sama untuk memahami kondisi masyarakat, mengidentifikasi berbagai permasalahan, dan mencari solusi yang sesuai dengan bidang studi mereka. Program ini dibimbing oleh dosen Fahmi Dwilaksono S.Biotek, M.S.
Salah satu proyek yang diangkat oleh tim adalah pengembangan wisata Tiu Pasai sebagai objek program desa wisata. Untuk mempermudah wisatawan, tim merencanakan pembuatan papan informasi dan penunjuk arah menuju lokasi Tiu Pasai, menjadikannya lebih mudah diakses dan menarik lebih banyak pengunjung.
Dengan segala keindahan alam dan kekayaan budaya yang ditawarkan, Desa Lape dan wisata Tiu Pasai patut menjadi destinasi pilihan bagi mereka yang mencari pengalaman wisata yang berbeda dan berkesan.(KTR/kknLp)